Langsung ke konten utama

AKU MEMILIKI EMPAT ISTRI




Suatu hari di sebuah kerajaan, terdapat seorang raja yang sedang terbaring sakit di atas kasurnya. Lemah dan lunglai. Tak berdaya melakukan apa pun. Dia pun sedang menghadapi proses sakaratul maut. Ia  pun memerintahkan ajudannya untuk memanggil seluruh istrinya. 

Setelah mereka semua berkumpul, raja pun menanyakan satu per satu istrinya. Yang pertama kali ditanyakan adalah istri keempat.

“Wahai istriku, aku takut sendiri di akhirat. Maukah engkau pergi membersamaiku ke sana?”

Istri keempat yang sering dibelikan emas, berlian, pakaian indah, perawatan badan itu pun menjawab dengan lugas, “Maaf, aku tidak bisa.” Ia pun pergi meinggalkan sang raja yang masih terkapar di atas kasurnya.

Kemudian raja pun bertanya pada istri yang sangat ia banggakan ke kerajaan-kerajaan lain karena keindahannya.

“Wahai istriku, maukah engkau pergi bersamaku ke akhirat?”

Istri ketiganya pun tersenyum. Menarik napas dengan tenang, “Maaf sayang, memang aku sangat mencintaimu. Namun jika kamu telah tiada, maka aku akan menikah kembali.” 

Sama seperti istri keempat, ia pun juga meninggalkan sang raja.

Raja pun bertanya pada istri kedua yang selama ini paling sabar merawatnya dan selalu ada untuk sang raja di saat suka maupun duka.

“Wahai istriku, maukah engkau..” 

Belum lagi sang raja selesai bertanya, istri ketiganya sudah angkat bicara.

“Maaf sayangku, memang selama ini aku selalu ada untukmu. Di saat bahagia maupun sedih. Namun maaf untuk kali ini aku tidak bisa. Tapi tenang, aku akan mengurus acara pemakamanmu dan mengantarkanmu ke liang lahat. Aku tidak bisa ikut pergi ke akhirat bersamamu.”

Tak terasa air mata sang raja menetes dari kedua matanya. Ia begitu sedih karena tak ada seorang istri yang mau menemaninya pergi ke akhirat. 

Di saat tangis raja semakin membuncah, istri pertamanya yang paling jarang dirawat dan diperhatikan olehnya, tiba-tiba masuk ke kamarnya. Ia pun berkata, “Wahai kasihku, aku siap membersamaimu kemana pun engkau pergi. Aku tidak begitu peduli seberapa jauh jarak tujuannya. Aku akan selalu bersamamu. Karena aku adalah separuh jiwamu.”

Mendengar ucapan istri pertamanya, sang raja diam tak bergeming.

“Sungguh?” Tanya sang raja meyakinkan.

Istri pertamanya pun tersenyum dan mengangguk. Tanda mempertegas ucapannya. Kemudian air matanya kembali merembes karena terharu. Ia sangat-sangat menyesal karena jarang merawat dan memperhatikan istri pertamanya. Selama ini, ia hanya memberikan perhatian ala kadarnya pada istri pertamanya yang padahal paling tulus di antara istri-istri yang lain. Terkadang sempat alpa dalam pemberiannya. Akhirnya, raja pun dapat mengakhiri hidupnya dengan sedikit lega.

Pesan moral dari cerita di atas adalah, sebenarnya setiap kita memiliki empat istri atau pasangan.

Istri keempat menggambarkan pakaian, perhiasan, dan aksesoris yang sering kita pakai. Semua akan diam saat kita meninggal. Tak dapat menemani kita di akhirat.

Istri ketiga menggambarkan harta benda yang dikumpulkan dengan susah payah, kemudian suka menjadi alat kebanggan diri di hadapan orang lain. Saat kita tiada, semua pun tak berarti. Yang ada adalah semuanya dibagi-bagikan ke orang lain sebagai hak waris.

Istri kedua menggambarkan kerabat dan sanak famili kita. Memang, mereka selalu menemani kita di saat suka mau pun duka. Ia akan mengurus jenazah kita dan akan mengantar kita ke liang lahat. Hanya sebatas itu. Tidak lebih.

Istri pertama menggambarkan jiwa kita. Inilah yang paling jarang diperhatikan oleh manusia pada umumnya. Padahal ialah yang akan menemani kita di akhirat kelak. 

Banyak di antara manusia, tidak mendirikan sholat, melalaikan sholat, jarang atau bahkan tidak mengaji, dan melakukan amalan kebaikan baik yang wajib mau pun yang sunnah lainnya. Mereka hanya mengejar harta benda, posisi, pengakuan, hanya mencari kesenanganan dan melakukan kesibukan tiada batas. Dan yang terjadi adalah kekosongan jiwa.

Mengumpulkan harta itu tidak masalah. Memenuhi keinginan hasrat pun tidak masalah. Belajar sebanyak-banyak pun apa lagi, tak masalah. Namun perlu diingat, memberi asupan makan tidak hanya berlaku untuk badan, namun juga pada jiwa, ia harus diberi asupan gizi yang cukup agar sehat dan kuat. Maka luangkan waktu untuk rehat sejenak dengan sholat lima waktu. Luangkan waktu berdzikir pada-Nya. Luangkan waktu untuk sendiri dan berdiam diri. Luangkan waktu untuk tilawah Al Quran. Luangkan waktu untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang akan membuat hati menjadi tenang.

Luangkan waktumu. Kasih jiwamu makanan. Kasih jiwamu asupan gizi dan nutrisi. Dengan demikian, hidup akan terasa jauh lebih bermakna.

Aku memiliki empat istri. Aku akan adil kepada mereka semua. Selamat menjadi lebih baik!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Jenis Barang Laris Untuk Anak Boarding/Asrama/Pesantren

Siapa bilang kalo anak boarding itu gak bisa jualan. Salah besar kalo kamu berpresepsi seperti itu. Buktinya sudah banyak yang mencibanya dan berhasil. Sekarang giliran kamu. Untuk mengisi luang, ingin mencari pemasukan tambahan atau hanya sekedar menjalankan hobi, kamu bisa berjualan di lingkungan sekolahmu. Tapi..sebelum berjualan kamu harus mempunyai target pasar sehingga kamu mengetahui barang apa yang harus kamu jual. Baik, saya akan berbagi pengalaman kepada kamu barang apa saja yang kira-kira laku di lingkungan asrama/boarding. Ini berdasarkan pengalaman lho..  (sudah teruji)  1.   Jualan Makan Gopek-an Bagi pemula, kmau bisa mencoba berjualan makan ringan yang harganya murah, yang satuannya Rp. 500,- contoh barangnya seperti chocolates, Gerry, better, fullo, dll (bukan untuk promosi, Cuma contoh semata) jika kamu mengambil satu packnya ke agen makanan ringan, harganya kisaran Rp. 20.000,- dalam satu pack biasanya berisi 22 buah snack gopean. Walaupun unt...

Hey! Sangsaka Kita Berkibar di Port Said

Seperti biasa, pelabuhan Port Said, Mesir disibukkan oleh aktivitas buruh dan penduduk sekitar yang sedang sibuk mencari nafkah untuk keluarganya. Aku dibuat kagum oleh mereka pada saat gotong royong membatu satu dengan yang lain. Betapa semangatnya mereka walaupun terik terus menggigit kulit. Aku pun terus berjalan di pinggir lautan ini. Ketika kaki mulai terarasa letih, aku menyempatkan diri beristirahat di sebuah kedai kecil di pinggiran pelabuhan. Sambil menikmati awan biru, secangkir teh habis diteguk. Sesaat setelah membayar pesanan, masyarakat pelabuhan dihebohkan dengan kedatangan tamu yang tak diundang. Mereka berkerumun di sekitar dermaga. Aku bergegas kesana. Terlihat kapal Volendam milik Belanda melaju menuju gerbang Terusan Suez. Salah seorang dari buruh berlari ke dermaga sebelah sambil diikuti oleh beberapa temannya. Tanpa disangka, mereka, buruh yang beraliansi dengan 'Ikhwanul Muslimin' bergerak maju bersama para buruh yang lain menggunakan motor-m...

Ke Dunia

Kenapa setiap bulannya ada saja produk ponsel baru yang keluar dari pabrikasi perusahaan dengan spesifikasi lebih baik dan lebih canggih dari bulan sebelumnya? Terlihat sekali para pebisnis teknologi berlomba-lomba dalam menghasilkan   terobosan baru di setiap ada persoalan kehidupan   manusia. Harapannya dapat menghasilkan solusi bagi khalayak publik. Saya masih ingat sekali pesan guru saya hingga saat ini berserta intonasi, kata, ekspresi, dan titik komanya, begini ujarnya.. “Jika kalian tidak lebih baik dari kami, lebih baik kalian tidak hidup dan kami tidak mati.” Jika ada yang bertanya, kenapa seorang manusia lahir ke muka bumi ini, maka percayalah, jawabannya adalah sebagai pembawa misi perbaikan yang diberikan Tuhan untuk bumi dan seisinya. 23 tahun bukanlah waktu yang singkat. Ada banyak pembelajaran dan hikmah yang didapat, yang membuat pribadi ini terus berpikir, dan bergerak ke arah yang jauh lebih baik lagi. Dan di dalam pengembanan misi in...