Sumber gambar: https://www.the1thing.com
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang
sempurna. Ia bisa lebih mulia dari malaikat. Bisa pula lebih hina dari
binatang. Padanya terdapat akal dan hati untuk berpikir dan merenungi sesuatu. Kadang
bersemangat, kadang pula malas. Ya, itulah manusia, makhluk yang sewaktu-waktu
dapat berubah keadaannya. Menjadi baik, pun sebaliknya, menjadi buruk. Dalam kehidupan
sehari-hari, tentu kita sering melihat
kejadian tersebut pada orang-orang di sekeliling kita. Suatu ketika, ia bisa
begitu bersemangat ketika mengerjakan sesuatu, namun bisa malas untuk
menyelesaikannya. Bisa jadi hal tersebut tidak jarang terjadi pada kita.
Adapun perubahan kondisi manusia
bukan tanpa sebab. Menurut IDN Times, hilangnya semangat atau motivasi
disebabkan oleh beberapa hal berikut; merasa tidak ada progres yang baik,
terlalu fokus sama kesalahan, takut gagal, bekerja terlalu keras, kebiasaan
menunda-nunda, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kita harus
mewaspadai hal-hal tersebut bila itu sedang atau akan terjadi pada kita.
Seperti yang telah kita ketahui
bersama, sifat manusia dapat berubah-ubah. Apabila diri kita tengah mengalami kondisi malas
untuk melakukan apa pun atau enggan untuk melanjutkan pekerjaan yang telah
dilakukan, maka hal itu adalah wajar. Namun, yang perlu diperhatikan bersama,
kondisi buruk yang sedang dialami jangan dibiarkan larut terlalu lama. Sebab bila
dibiarkan, akan semakin menyulitkan
seseorang untuk kembali pada kondisi baiknya alias mager. Sebagaimana Hukum Newton I yang dipelajari di jenjang SMA, tentang
gerak, menyebutkan “Setiap benda akan diam atau bergerak lurus beraturan jika resultan
gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.” Teori tersebut juga
menyebutkan bahwa setiap benda bersifat lembam. Artinya, benda cenderung
mempertahankan kedudukannya. Benda diam akan tetap diam dan ketika benda
bergerak cenderung bergerak. Hukum I Newton juga menggambarkan sifat benda yang
selalu mempertahankan keadaan diam atau bergeraknya. Istilah untuk itu ialah
inersia atau kelembaman.
Jatuh boleh, tapi bangkitlah
kembali.
Malas boleh, tapi rajinlah kembali.
Jangan lama-lama.
Kita harus mengingat kenapa kita
memulai suatu pekerjaan. Jika sudah mengambilnya, maka selesaikanlah sampai titik.
Jangan terlalu lama dengan kondisi tenggelam dalam malas dan ketidakberdayaan. Jangan
biarkan diri untuk tidak melakukan kebaikan yang telah terbangun sejak lama. Bangkit dan bersegeralah!
Komentar
Posting Komentar