Langsung ke konten utama

HIDUP BERANI TANPA PENGAKUAN ORANG LAIN


Setiap manusia itu terlahir baik. Karena itulah fitrah yang diberikan oleh Sang Pencipta untuknya. Namun, seiring berjalannya waktu, ada yang butuh pengakuan orang lain lebih. Ada yang ingin terlihat gaul, ia pun merokok, padahal ia tidak suka merokok. Ada yang ingin terlihat dewasa, maka ia mencari pasangan untuk dikencani, padahal dulunya ia adalah orang yang paling anti terhadap hal seperti itu. Ada yang ingin terlihat pintar, maka ia melakukan kecurangan saat ujian, padahal batinnya mengingkarinya. Ada yang ingin dilihat maco, maka ia merusak dirinya dengan minum, tato atau tindik di anggota tubuhnya padahal ia tak memiliki landasasn yang jelas di awal. Semua hanya sekedar ikut-ikutan untuk mencari pengakuan dari orang lain. Belum lagi dengan perkembangan teknologi dan media sosial yang membuat hidup mereka tidak asli dan nyaman. Hampir semuanya dilapisi oleh rekaan dan kepalsuan. Ada yang ingin terlihat gaul, maka ia berusaha mempublikasikan dirinya berada di tempat-tempat mahal demi mengejar pengakuan orang lain, padahal untuk berfoto di tempat itu, ia merogoh kocek yang tidak sedikit. Sungguh menyedihkan memang. Penuh kepalsuan dan keterpaksaan.

Pengakuan diri dari orang lain memang penting. Karena setiap individu butuh diakui keberadaannya oleh lingkungan sekitarnya. Namun, bila berlebihan akan menjadi hal yang tidak baik bagi kehidupan orang yang bersangkutan. Hidup yang dijalani karena pengakuan orang lain adalah suatu penyiksaan dan hanya akan membuat lelah diri sendiri. Ia seperti zat adiktif, bila dilakukan akan ketagihan. Ia selalu ingin menunjukkan kepribadiannya sesuai standar nilai orang lain. Selalu ingin terlihat baik versi orang lain, bukan versi diri sendiri.

Terus-menerus menjalani hidup dikarenakan membutuhkan pengakuan orang lain akan membuat hidup seseorang jatuh pada lubang kenegatifan. Maka mulailah hidup dengan tidak bergantung pada orang lain, salah satunya adalah dengan mengenali dan mengoptimal kekuatan diri dengan sebaik mungkin. Jika kita telah memiliki keunggulan di suatu bidang, maka asahlah keunggulan tersebut hingga ia menjadi sebenar-benarnya kekuatan. Orang lain pun akan meilirik kita mana kala kita memiliki keunggulan yang mereka tidak miliki. Dan tak perlu lagi menilai opini orang lain terhadap kehidupan kita secara berlebihan. Cukuplah pengakuan itu datang dari diri sendiri dan Sang Pencipta diri. Dengan demikian hidup pun akan menjadi lebih percaya diri dan tenang. Karena untuk menjadi pribadi yang baik, kita tidak perlu begitu menghargai opini orang lain terhadap diri masing-masing. Setiap individu berhak menentukan pilihan hidup tanpa harus menggadaikan jati dirinya. Istilahnya adalah membaur tanpa melebur. Itu jauh lebih baik.

Hiduplah yang berani, tanpa kekangan seorang pun. Jangan bosan dan tetap semangat menjadi orang baik!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Jenis Barang Laris Untuk Anak Boarding/Asrama/Pesantren

Siapa bilang kalo anak boarding itu gak bisa jualan. Salah besar kalo kamu berpresepsi seperti itu. Buktinya sudah banyak yang mencibanya dan berhasil. Sekarang giliran kamu. Untuk mengisi luang, ingin mencari pemasukan tambahan atau hanya sekedar menjalankan hobi, kamu bisa berjualan di lingkungan sekolahmu. Tapi..sebelum berjualan kamu harus mempunyai target pasar sehingga kamu mengetahui barang apa yang harus kamu jual. Baik, saya akan berbagi pengalaman kepada kamu barang apa saja yang kira-kira laku di lingkungan asrama/boarding. Ini berdasarkan pengalaman lho..  (sudah teruji)  1.   Jualan Makan Gopek-an Bagi pemula, kmau bisa mencoba berjualan makan ringan yang harganya murah, yang satuannya Rp. 500,- contoh barangnya seperti chocolates, Gerry, better, fullo, dll (bukan untuk promosi, Cuma contoh semata) jika kamu mengambil satu packnya ke agen makanan ringan, harganya kisaran Rp. 20.000,- dalam satu pack biasanya berisi 22 buah snack gopean. Walaupun unt...

Langkah-Langkah Menjadi Technopreneur

Buat kaum muda, jangan heran kalo sekarang orang-orang pada susah cari kerja. Soalnya jumlah lapangan kerja sudah tidak mampu menampung jumlah populasi penduduk yang kian bertambah. Sekedar informasi, kemajuan sebuah Negara itu dipengaruhi minimal dengan 2% entrepreneur . Saatnya kita beralih dari pencari kerja menjadi pencipta kerja. Tentunya dengan memanfaatkan teknologi modern kini. Berikut langkah-langkah untuk menjadi Technopreneur: 1. Pahami teknologi, seiring pesatnya perkembanganan teknologi, kita harus memahami penggunaan teknologi khususnya dunia maya. Dengan menggunakan internet, orang akan lebih mudah memasarkan barang dagangannya karena setiap harinya ada jutaan pengunjung internet. Sebagai contoh situs yang berselogan The large Indonesian Community, Kaskus. Dengan internet, orang bisa memasarkan barang ke seluruh penjuru tanpa harus mendatangi satu persatu. Cukup mudah bukan? 2. Kenali pasar, dalam berbisnis juga kita harus tau siapa yang akan membeli barang...

KEMBALI BANGKIT

Sumber gambar:  https://www.the1thing.com Manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna. Ia bisa lebih mulia dari malaikat. Bisa pula lebih hina dari binatang. Padanya terdapat akal dan hati untuk berpikir dan merenungi sesuatu. Kadang bersemangat, kadang pula malas. Ya, itulah manusia, makhluk yang sewaktu-waktu dapat berubah keadaannya. Menjadi baik, pun sebaliknya, menjadi buruk. Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering   melihat kejadian tersebut pada orang-orang di sekeliling kita. Suatu ketika, ia bisa begitu bersemangat ketika mengerjakan sesuatu, namun bisa malas untuk menyelesaikannya. Bisa jadi hal tersebut tidak jarang terjadi pada kita. Adapun perubahan kondisi manusia bukan tanpa sebab. Menurut IDN Times, hilangnya semangat atau motivasi disebabkan oleh beberapa hal berikut; merasa tidak ada progres yang baik, terlalu fokus sama kesalahan, takut gagal, bekerja terlalu keras, kebiasaan menunda-nunda, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain...