Setiap manusia itu terlahir baik. Karena itulah fitrah yang diberikan oleh Sang Pencipta untuknya. Namun, seiring berjalannya waktu, ada yang butuh pengakuan orang lain lebih. Ada yang ingin terlihat gaul, ia pun merokok, padahal ia tidak suka merokok. Ada yang ingin terlihat dewasa, maka ia mencari pasangan untuk dikencani, padahal dulunya ia adalah orang yang paling anti terhadap hal seperti itu. Ada yang ingin terlihat pintar, maka ia melakukan kecurangan saat ujian, padahal batinnya mengingkarinya. Ada yang ingin dilihat maco, maka ia merusak dirinya dengan minum, tato atau tindik di anggota tubuhnya padahal ia tak memiliki landasasn yang jelas di awal. Semua hanya sekedar ikut-ikutan untuk mencari pengakuan dari orang lain. Belum lagi dengan perkembangan teknologi dan media sosial yang membuat hidup mereka tidak asli dan nyaman. Hampir semuanya dilapisi oleh rekaan dan kepalsuan. Ada yang ingin terlihat gaul, maka ia berusaha mempublikasikan dirinya berada di tempat-tempat mahal demi mengejar pengakuan orang lain, padahal untuk berfoto di tempat itu, ia merogoh kocek yang tidak sedikit. Sungguh menyedihkan memang. Penuh kepalsuan dan keterpaksaan.
Pengakuan diri dari orang lain memang penting. Karena setiap individu butuh diakui keberadaannya oleh lingkungan sekitarnya. Namun, bila berlebihan akan menjadi hal yang tidak baik bagi kehidupan orang yang bersangkutan. Hidup yang dijalani karena pengakuan orang lain adalah suatu penyiksaan dan hanya akan membuat lelah diri sendiri. Ia seperti zat adiktif, bila dilakukan akan ketagihan. Ia selalu ingin menunjukkan kepribadiannya sesuai standar nilai orang lain. Selalu ingin terlihat baik versi orang lain, bukan versi diri sendiri.
Terus-menerus menjalani hidup dikarenakan membutuhkan pengakuan orang lain akan membuat hidup seseorang jatuh pada lubang kenegatifan. Maka mulailah hidup dengan tidak bergantung pada orang lain, salah satunya adalah dengan mengenali dan mengoptimal kekuatan diri dengan sebaik mungkin. Jika kita telah memiliki keunggulan di suatu bidang, maka asahlah keunggulan tersebut hingga ia menjadi sebenar-benarnya kekuatan. Orang lain pun akan meilirik kita mana kala kita memiliki keunggulan yang mereka tidak miliki. Dan tak perlu lagi menilai opini orang lain terhadap kehidupan kita secara berlebihan. Cukuplah pengakuan itu datang dari diri sendiri dan Sang Pencipta diri. Dengan demikian hidup pun akan menjadi lebih percaya diri dan tenang. Karena untuk menjadi pribadi yang baik, kita tidak perlu begitu menghargai opini orang lain terhadap diri masing-masing. Setiap individu berhak menentukan pilihan hidup tanpa harus menggadaikan jati dirinya. Istilahnya adalah membaur tanpa melebur. Itu jauh lebih baik.
Komentar
Posting Komentar