Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Perjalanan Menuju Kemenangan

Allah akan selalu mempertemukan kita dengan orang-orang yang sesuai dengan kepribadian kita. Kalau kita sukanya motoran, maka kita akan berkumpul dan dikumpulkan dengan komunitas motor. Kalau sukanya masjidan, maka kita akan berkumpul dan dikumpulkan dengan anak-anak mesjid/aktivis rohis. Kalau sukanya nonton, maka kita kita akan dikumpulkan dengan komunitas pecinta film, dan seterusnya. Di sini, tidak ada salah atau pun benar. Semua tergantung pilihan dan selera.  Liburan semester genap ini, saya sangat bersyukur karena Allah pertemukan saya dengan kawan-kawan dan para menotr Internasional Business Club, sebut saja begitu, dan memang begitu. Suatu ketika saya mendapatkan broadcasting kumpul IBC dari.......di sebuah rumah di daerah BSD, Tangerang. Acaranya gratis. Melihat itu, saya tidak menyia-nyiakan  kesempatan itu. Saya pun langsung memebritahu dan mengajak kawan-kawan di rumah. Namun, dari sekian banyak orang, hanya 1 yang merespon, yaitu Fauzan. Sahabat saya dari ...

Negeri Itu Bukan Indonesia

Di suatu pagi di negeri yang permai, segerombolan anak berlari dengan suka cita menuju sekolah. Di siang, seorang ayah bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya. Di malam harinya, sekeluarga syahdu menegakkan ibadah. Namun, di waktu yang bersamaan di belahan dunia lain, segerombolan anak berlari sambil mencucurkan air mata, menutup telinga menuju sekolahnya. Desing ledakan menjadi bumbu kehidupan. Seorang ayah termenung di pinggiran jalan tak dapat pekerjaan, dan sekeluarga merana kelaparan di penghujung malam. Pejabat dunia seolah diam dan menutup mata. Mereka mempermainkan alur cerita kehidupan dan memonopoli kekuasaan untuk kekuatan masing-masing. Masyarakatnya pun lebih memilih memfokuskan pandangan hanya pada kehidupannya, tanpa menengok kanan dan kiri. Apakah itu adil? Hey! Apa-apaan ini!? Jangan terlalu jauh... Baiklah kalau begitu.  Lagi-lagi di sebuah negeri yang permai, yang besar lagi nan indah. Terdapat si kaya dan si miskin, si kuat dan si lemah. D...

Artificial Regret: The Second Life

“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), “Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin.” As-Sajadah:12 Apa pun pangkatnya, seberapa banyak kekayaannya, secepat apa pun ia berlari, sepandai apa pun ia mengumpat di muka bumi, setiap jiwa pasti akan mati. Kemana pun seseorang pergi, ia tidak dapat mengelak dari kematian. Karena kematian tidak bisa ditebak kapan dan dimana terjadinya. Para malaikat akan datang kepada manusia manakala titah Sang Pencipta telah diterima. Tanpa basa-basi, mereka dengar, mereka patuh. Tidak ada satu pun pihak yang dapat bernegosiasi dengan malaikat maut perihal ketetapan kematian. Setiap jiwa pasti akan mati dan setiap yang mati pasti akan menyesal. Baik yang banyak beramal buruk maupun beramal baik. Manusia beram...