Ceritanya Koko Aciang, seorang pemasok beras terbesar di Surakarta. Kelihaiannya dalam berbisnis sudah tidak diragukan lagi. Banyak pemasok yang datang ke toko Koko Aciang untuk membeli beras yang kemudian akan dijual kembali di toko atau warung masing-masing.
Suatu ketika Koko Aciang mendapat pesanan 5 pick up beras dari salah seorang kliennya di dari Pasar Kliwon, Ngoresan, Colomadu, Mojosongo, dan Singosaren. Koko Aciang senang, oh tentu. Sesegera mungkin Koko memerintahkan anak buahnya untuk mengangkut beras-beras tersebut ke pick up.
Pick up pertama sudah terisi dan kemudian berangkat ke arah Pasar Kliwon. Kemudian pick kedua, ketiga, dan keempat. Namun, suatu kendala terjadi pada pick up kelima. Beras sudah diangkut ke mobil pick up tersebut tinggal jalan. Akan tetapi mobil tersebut ada masalah pada mesinnnya. Berkali-kali dicoba untuk dinyalakan, namun mesin mobil tak kunjung nyala. 15 menit berlalu. Akhirnya Koko Aciang pun memanggil teknisi mesin untuk memeriksa keadaan mesin mobil. Ternyata ada kabel yang sudah usang dan kendor, harus diganti jika ingin berjalan. Koko pun sempat panas karena kepikiran dengan pesanan beras klien dari Singosaren yang belum berangkat. Akhirnya, Koko pun berinisiatif untuk menyewa mobil pick up untuk mengantarkan beras ke daerah tersebut. Dan Koko telah mengahabiskan 30 menitnya, berkutik dengan mobil rusaknya.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah tersebut adalah jangan pernah meletakkan beras pada mobil yang rusak. Hehe.. bukan seperti itu. Jadi, dalam berorganisasi tentu ada yang namanya distribusi tugas yang dilakukan oleh pemimpin/ketua. Belajar dari kisah di atas, seorang ketua jangan pernah meletakkan sebuah tanggung jawab atau tugas pada staffnya yang sedang bermasalah/madek. Sebab, jika kamu berlaku demikian itu artinya kamu membuang waktumu yang tidak pernah kembali itu. Kamu telah rugi waktu, tenaga, dan pikiran. Namun, sesegera mungkin gantilah orang untuk menjalankan tugas/misi yang akan kamu limpahkan kepada staff. Dalam keadaan genting, wajar bila seorang ketua turun untuk meyelesaikan masalah pada tim staffnya. Memberi arahan, memastikan arahan dipahamai oleh staf, dan kemudian memantau keberlangsungan tugas tersebut (controling).
Komentar
Posting Komentar