Langsung ke konten utama

Karena Kata-Kata




 “Words have power, words are power, words could be your power.”
-          -Mohammed Qahtani

Kata-kata, sesuatu yang tak terlihat tapi nyata. Tak dapat dikunyah, tapi dapat dirasa. Tak dapat dihirup, tapi merasuk. Karena salah berkata-kata, lebih dari 7 juta manusia dapat turun ke jalan tanpa dibayar mengungkapkan protesnya. Karena kata-kata yang disampaikan dengan cinta, seorang bayi dapat hidup dan tumbuh dewasa. Karena kata-kata pula, seseorang dapat bahagia, senang, sedih, terharu, marah, dan jengkel. Kata-kata adalah kekuatan. Siapa yang yang menyepelekan kata-kata, maka ia telah kehilangan kekuatan.

Ada sedikit cerita mengenai kata-kata. Pernah suatu ketika, di rumah saya terdapat bunga Adenium yang sudah lama tak berbunga dan mati. Kemudian ibu saya mengambilnya dan memasukkan ke pot yang berisi tanah dengan rapih dan hati-hati. Setelah itu bunga tersebut diletakkan di atas pagar depan rumah oleh ibu saya. Setiap hari bunga tersebut diajak ngobrol dan dingajiin oleh ibu. Hari pertama, hari kedua, dan terus hari demi hari. Sampai pada suatu hari, ibu saya tidak menyangka bahwa Adenium tersebut dapat hidup kembali dan hebatnya lagi dapat berbunga.

Dalam buku yang berjudul The Hidden Messages in Water, Dr. Masaru Emoto memaparkan hasil penelitiannya bahwa kata-kata dapat memberi pengaruh pada kristal air. Jika air diberikan kata-kata yang baik, maka kristal pun akan terlihat terang dan memiliki bentuk yang bagus. Akan tetapi jika air diberikan kata-kata negatif, maka kristal pun terlihat redup dan tidak memiliki bentuk yang bagus. Itu adalah air. Benda yang diciptakan tanpa hati dan akal. Bayangkan jika hal tersebut ditujukan kepada manusia yang 70% dari tubuhnya adalah air dan ia adalah makhluk yang dilengkapkan dengan hati dan akal. Bagaimana jadinya?

Jika kita sedang salah, maukah kita menggunakan kata “maaf”? Jika sedang berbahagia, maukah kita menggunakan kata “terima kasih, syukur,dll” Jika kita seorang sahabat, maukah kita berikan perhatian dengan “Apaka kabar kamu? Ada yang perlu dibantu? Ada yang sulit? Mari kita selesaikan bersama!” Jika kita seorang pemimpin, maukah kita mengahargai staff kita dengan ungkapan “Wow itu luar biasa! Bagus! Tetap ditingkatkan lagi yah! Keren!” dan jika seorang anak, maukah kita ucapkan “aku menyayangimu” pada orang tua kita?

Walaupun kata-kata tidak dapat terlihat, ia memiliki pengaruh yang tidak kecil. Mari kita lihat, hanya dengan ­syahadat, seseorang telah menjadi muslim, begitu pun sebaliknya. Hanya dengan kata sah, maka seorang pria dan wanita dapat menjadi pasangan suami dan istri. Dan Ajaran Islam sangat memperhatikan kata-kata. Dalam surat Al Isra ayat 23 yang berbunyi,”maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Kata-kata itu seperti anak panah, bila telah dilepas maka ia tidak akan kembali.
Kata-kata itu lebih kuat daripada cakaran macan. Kata-kata itu adalah kekuatan. Maka perhatikanlah kata-kata.

Selamat pagi..
Selamat memulai hari.. 😊





Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Jenis Barang Laris Untuk Anak Boarding/Asrama/Pesantren

Siapa bilang kalo anak boarding itu gak bisa jualan. Salah besar kalo kamu berpresepsi seperti itu. Buktinya sudah banyak yang mencibanya dan berhasil. Sekarang giliran kamu. Untuk mengisi luang, ingin mencari pemasukan tambahan atau hanya sekedar menjalankan hobi, kamu bisa berjualan di lingkungan sekolahmu. Tapi..sebelum berjualan kamu harus mempunyai target pasar sehingga kamu mengetahui barang apa yang harus kamu jual. Baik, saya akan berbagi pengalaman kepada kamu barang apa saja yang kira-kira laku di lingkungan asrama/boarding. Ini berdasarkan pengalaman lho..  (sudah teruji)  1.   Jualan Makan Gopek-an Bagi pemula, kmau bisa mencoba berjualan makan ringan yang harganya murah, yang satuannya Rp. 500,- contoh barangnya seperti chocolates, Gerry, better, fullo, dll (bukan untuk promosi, Cuma contoh semata) jika kamu mengambil satu packnya ke agen makanan ringan, harganya kisaran Rp. 20.000,- dalam satu pack biasanya berisi 22 buah snack gopean. Walaupun unt...

Langkah-Langkah Menjadi Technopreneur

Buat kaum muda, jangan heran kalo sekarang orang-orang pada susah cari kerja. Soalnya jumlah lapangan kerja sudah tidak mampu menampung jumlah populasi penduduk yang kian bertambah. Sekedar informasi, kemajuan sebuah Negara itu dipengaruhi minimal dengan 2% entrepreneur . Saatnya kita beralih dari pencari kerja menjadi pencipta kerja. Tentunya dengan memanfaatkan teknologi modern kini. Berikut langkah-langkah untuk menjadi Technopreneur: 1. Pahami teknologi, seiring pesatnya perkembanganan teknologi, kita harus memahami penggunaan teknologi khususnya dunia maya. Dengan menggunakan internet, orang akan lebih mudah memasarkan barang dagangannya karena setiap harinya ada jutaan pengunjung internet. Sebagai contoh situs yang berselogan The large Indonesian Community, Kaskus. Dengan internet, orang bisa memasarkan barang ke seluruh penjuru tanpa harus mendatangi satu persatu. Cukup mudah bukan? 2. Kenali pasar, dalam berbisnis juga kita harus tau siapa yang akan membeli barang...

KEMBALI BANGKIT

Sumber gambar:  https://www.the1thing.com Manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna. Ia bisa lebih mulia dari malaikat. Bisa pula lebih hina dari binatang. Padanya terdapat akal dan hati untuk berpikir dan merenungi sesuatu. Kadang bersemangat, kadang pula malas. Ya, itulah manusia, makhluk yang sewaktu-waktu dapat berubah keadaannya. Menjadi baik, pun sebaliknya, menjadi buruk. Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering   melihat kejadian tersebut pada orang-orang di sekeliling kita. Suatu ketika, ia bisa begitu bersemangat ketika mengerjakan sesuatu, namun bisa malas untuk menyelesaikannya. Bisa jadi hal tersebut tidak jarang terjadi pada kita. Adapun perubahan kondisi manusia bukan tanpa sebab. Menurut IDN Times, hilangnya semangat atau motivasi disebabkan oleh beberapa hal berikut; merasa tidak ada progres yang baik, terlalu fokus sama kesalahan, takut gagal, bekerja terlalu keras, kebiasaan menunda-nunda, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain...