1.Planning, bagi orang yang ingin menjadi pengusaha, hal yang harus ia miliki adalah planning atau disebut juga perencanaan. Sebelum memulai bisnis ia harus menetapkan planning dan itu harus dilakukan secara berkala, jangka pendek, menengah, dan panjang. Tujuannya agar bisnis yang tengah ia jalani itu jelas. Kapan barang habis, kapan mengambil royality dan kapan kita harus masih memasang modal. Jadi ia tidak rugi. Berbeda dengan pedagang. Umumnya pedagang tiu tidak terlalu memperhatikan planning. Jadi, hari ini mau terjual sekian besok terjual sekian tidak terlalu masalah. Kalau sudah untung ya.. disyukuri. Tidak ada pemantauan keuntungan, apakah naik, apakah tetap atau bahkan turun. Maaf, ini tidak bermaksud menyinggung lho. Tapi memang faktanya seperti itu.
2.Marketing, nah sebenarnya hal ini ada pada diri pedangan maupun pengusaha. Hanya saja cara menjalankannya agak berbeda. Pengusaha itu cenderung lebih cerdas dalam memilih tempat dan pengemasan barang agar terlihat menarik, juga memiliki banyak jaringan yang tersebar luas. Lain halnya dengan pedagang. Kalau pedagang kerap kali melakukan promosi atau marketing hanya dilakukan di satu tempat atau lokasi yang kecil dan tidak memiliki jaringan yang luas seperti pengusaha. Biasanya berteriak,” beli..beli..barang murah.dll”. kalau seperti itu akan banyak tenaga yang terkuras dan tidak efesien.
3.Treasury, terakhir factor yang membadakan pengusaha dengan pedagang ada di perbendaharaan. Ya, perbendaharaan. Seorang pedagang memang betul ia mencatat segala pemasukkan dan pengeluarannya. Akan tetapi Anda harus lebih dari itu. Seorang pengusaha pada umumnya akan mencatat segala pemasukannya dengan baik. Setelah itu ia akan mengamati pertumbuhan usahanya melalui grafik. Jadi, ia akan mengetahui barang apa saja yang laku di pasar dan oleh kalangan mana barang itu dibeli. Bila Anda seorang pemula dalam berwirausaha, saya sangat mengharapkan Anda untuk mencatat segala hal yang berhubungan dengan pemasukkan dan pengeluaran. Pastikan bila ada konsumen yang berutang, dicatat. Lalu buat perjanjian kapan utang itu harus dibayar. Jangan dibiarkan begitu saja. Jangan lupa buat bukti cek atau kwitansi sebagai bukti bahwa transaksi telah lunas.
Dari sini kita telah mengetahui apa saja perbedaan antara “pengusaha” dan “pedagang”. Tinggal bagaimana Anda memilih jalan. Semua terserah pada diri masing-masing. Bila Anda ingin menjadi pengusaha, ingat, Anda harus pandai dalam memanage planning, marketing, dan treasury. Pastikan bisnis Anda memiliki grafik yang baik dan waspada terhadap sesuata yang dapat menghambat pertumbuhannya.
Komentar
Posting Komentar