Ada pertanyaan, mengapa judulnya menggunakan kata
“Para Miliyader”. Alasannya sih sederhana. Karena kata ini lebih enak diucapkan
ketimbang “triliyuner” walaupun pada kenyataannya lebih dari miliyar. Kalo diberi judul “Para Triliyiner” kesannya
agak susah diucapkan. Oleh sebab itu saya mengambil yang mudah saja. Juga, pada tulisan ini saya focus membahas
para sahabatLangsung saja. Cekidot…
UMAR BIN KHOTTOB
Sekilas mengenai miliyader satu ini, beliau adalah
khalih ke-2 setelah Abu Bakr dan
termasuk orang yang dikasihi oleh Rassulullah SAW semasa hidupnya. Sebelum
memeluk Islam, ia adalah musuh bagi kaum muslimin yang sangat ditakuti. Namun
setelah berislam, beliau justru termasuk benteng bagi kaum muslimin. Pada masa
pemerintahannya Islam berkembang sangat pesat. Kerajaan Persia dan Romawi Timur
dapat ditaklukannya dalam kurun waktu satu tahun. Beliau meninggal dibunuh oleh Abu Lulu Al-majusi di Madinah
dalam umur 64 tahun. Dimakamkan dekat dengan Nabi SAW.
Selidik di balik
selidik, ternyata kekayaannya mengalahkan Gayus Tambunan. Tidak percaya?? Ini
data-data kekayaan beliau:
●Mewariskan 70.000 properti
(ladang pertanian) seharga @ 160juta (total Rp 11,2 Triliun)
Setiap tahun, rata-rata ladang pertanian saat itu
menghasilkan Rp 40 juta,
“Berarti Umar ra mendapatkan passive income sebanyak Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233 Miliar sebulan!”.
(Fikih Ekonomi Umar ra, penerbit Khalifa, hal. 47 & 99, konversi pada saat harga dinar Rp 1,2 juta)
“Berarti Umar ra mendapatkan passive income sebanyak Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233 Miliar sebulan!”.
(Fikih Ekonomi Umar ra, penerbit Khalifa, hal. 47 & 99, konversi pada saat harga dinar Rp 1,2 juta)
● Cash flow per bulan dari properti = 70.000 x 40 jt = 2,8 Triliun/ tahun atau 233 Miliar/bulan.
● Simpanan = hutang dalam bentuk cash
Umar
ra dalam anjurannya untuk berproduksi, berkata: “Aku wajibkan kepada kalian
tiga bepergian, yaitu: Haji dan umroh, Jihad dan usaha untuk mencari rizqi”
Bahkan beliau juga berkata, “Tidaklah Allah menciptakan kematian yang aku
meninggal dengannya setelah terbunuh dalam jihad yang lebih aku cintai daripada
aku meninggal di antara kedua kaki untaku ketika berjalan di muka bumi, dalam
mencari sebagian karunia Allah”
USMAN BIN AFFAN
Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar ra, pada
pemerintahannya seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat
semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah
ditetapkan oleh Rasulullah Saw sehingga menjadi sebuah kitab (suci) yang
disebut Mushaf Utsami sebagaimana yang kita dapati sekarang. Beliau meninggal
dalam umur 82 tahun dan dikuburkan di Baqi’.
Ada pun data kekayaanny sebagai berikut:
●Simpanan uang = 151 ribu dinar plus seribu dirham
●Mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar
●Beberapa sumur senilai 200 ribu dinar (Rp 240 M)
●Mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar
●Beberapa sumur senilai 200 ribu dinar (Rp 240 M)
ZUBAIR BIN AWWAM
Sekilas biografinya, Memeluk Islam juga karena Abu
Bakar Siddiq ra, ikut berhijrah sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti
semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah
pada umur 64 tahun. Walaupun ia mengikuti semua peperangan, ternyata beliau
termasuk dalam jajaran orang terkaya semasa hidup Rasululah SAW. Berikut
data-data kekayaanya:
● 50 ribu dinar
● 1000 ekor kuda perang
●1000 orang budak
● 1000 ekor kuda perang
●1000 orang budak
Dan terakhir….( di tulisan ini)
USMAN BIN AFFAN
Orang ini sangat luar biasa. Sebab beliau adalah
orang terrkaya dai jajaran orang terkaya pada saat itu. Memeluk Islam sejak
kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul
saw. Turut berhijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. Meninggal pada umur 72 tahun
(ada yang meriwayatkan 75 tahun), dimakamkan di Baqi’. Penasaran dengan
kekayaannya?? Saya akan kasih tau kamu tapi inget, nggak boleh mangep. Sekali
lagi, NGGAK BOLEH MANGEP!
Ini dia…..
●
Melebihi seluruh kekayaan sahabat!!
● Dalam satu kali duduk, pada masa Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf berinfaq sebesar 64 Milyar (40 ribu dinar) Bukan hanya sahabat utama yang kaya, namun juga rakyatnya hidup berkecukupan Pada masa Umar bin Khattab ra (10 tahun bertugas),
● Mu’adz bin Jabal menuturkan di Yaman sampai kesulitan menemukan seorang miskin pun yang layak diberi zakat (Al-Amwal, hal 596)
● Mampu menggaji guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau +/- 18 juta/bulan (Ash-Shinnawi, 2006) Pada masa Umar bin Abdul Azis ra (3 tahun bertugas)
● Yahya bin Sa’id (petugas zakat) berkata, “Ketika hendak membagikan zakat, saya tidak menjumpai seorang miskin pun. Umar bin Abdul Azis telah menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan”. (Ibnu Abdil Hakam, siroh Umar bin Abdul Azis, hal 59)
● Surat Gubernur Bashrah, “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir mereka akan menjadi takabbur dan sombong.” (Al-Amwal, hal 256)
● Dalam satu kali duduk, pada masa Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf berinfaq sebesar 64 Milyar (40 ribu dinar) Bukan hanya sahabat utama yang kaya, namun juga rakyatnya hidup berkecukupan Pada masa Umar bin Khattab ra (10 tahun bertugas),
● Mu’adz bin Jabal menuturkan di Yaman sampai kesulitan menemukan seorang miskin pun yang layak diberi zakat (Al-Amwal, hal 596)
● Mampu menggaji guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau +/- 18 juta/bulan (Ash-Shinnawi, 2006) Pada masa Umar bin Abdul Azis ra (3 tahun bertugas)
● Yahya bin Sa’id (petugas zakat) berkata, “Ketika hendak membagikan zakat, saya tidak menjumpai seorang miskin pun. Umar bin Abdul Azis telah menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan”. (Ibnu Abdil Hakam, siroh Umar bin Abdul Azis, hal 59)
● Surat Gubernur Bashrah, “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir mereka akan menjadi takabbur dan sombong.” (Al-Amwal, hal 256)
● Kafilah dagang Abdurrahman
bin Auf datang dari Syam dengan jumlahk 700 kendaraan penuh dengan barang yang
bermacam-macam
● Tak kurang dari 40.000 dinar
Abdurrahman bin Auf membagikan hartanya pada penduduk Madinah dalam satu tahun.
Jika harga emas Rp 365.772, maka harta yang dibagikannya senilai Rp
62.181.240.000, angka yang fantastis. 62 milyar lebih.
● Pada Perang
Tabuk menyedekahkan seluruh hartanya
yang berjumlah sekitar 200 uqiyah atau 8000 dirham.
●Warisannya:
* 100
kuda
* 3000 kambing
* 4 orang
isteri masing-masing mendapat pemberian khusus 80,000 dinar seorang
*
Memerdekakan sejumlah besar hamba-hamba yang dimilikinya.
* Wasiat
memberikan 400 dinar kepada masing-masing bekas pejuang Perang Badar. Mereka
berjumlah 100 orang dan semuanya mendapat bagian masing-masing
* Peninggalan
emas dan perak, yang jika beliau membagikannya kepada ahli warisnya dengan
mengapak, maka potongan emas dan perak itu saja cukup menjadikan seorang ahli
warisnya menjadi kaya raya.
* Beliau
pernah menyedekahkan hartanya untuk kepentingan jihad sebanyak 40,000 dinar,
500 kuda dan 1500 unta
Luar biasa bukan? Itulah profil para miliyader yang
dijamin masuk surga. Mereka tidak hanya menikmati hidup di dunia saja tapi di
akhirat pun juga. Dan hebatnya lagi mereka semua beragama Islam. Jadi, dari
sini kita mendapat pesan tersirat bahwa seyogyanya seorang muslim itu memiliki
finansial yang kuat.
Lalu, apa
penyebab mereka menjadi kaya? Jawaban itu akan saya beri tahu di artikel
berikutnya. See you at the top…
Komentar
Posting Komentar