Langsung ke konten utama

Bermain dengan Backingan




Pernah berpikir kenapa ada seseorang yang berani melakukan sesuatu yang buruk, begitu berani dan percaya diri? Sebutlah yang paling sering terjadi saat ini, yakni melakukan tindakan penipuan dan manipulasi opini publik. Padahal ada banyak orang yang menjadi korban dari tindakan tersebut. Kenapa bisa demikian terjadi tanpa rasa takut sedikit pun? Padahal jika disangkutpautkan dengan hukum yang berlaku, sang pelaku bisa saja terkena beberapa pasal, atau minimal citra dirinya menjadi buruk.

Bisa jadi karena sang pelaku memiliki backingan  yang kuat sehingga dengan leluasa ia melakukan segala hal yang diinginkannya. Sama halnya seperti orang yang kemana-mana dengan penjagaan bodyguard berbadan besar dan kekar. Tentu ia akan merasa aman bukan?
Bagaiamana jika kasus tersebut kita alihkan ke konteks kebaikan?

Sebagian di antara kita masih ada yang ada tidak percaya diri dalam melakukan kebaikan, baik di saat dalam mencapai cita-cita, melakukan penjualan, berbagi, berdakwah, bercerita, mengajar, mengajak kebaikan, memberitahu hal yang benar, dan masih banyak lagi. Bagaimana tanamkan persepsi atau bahkan keimanan bahwa backingan kita ada dimana-mana. Bodyguard kita amat besar dana mat kuat. Kemana pun dan kapan pun melangkah dalam kebaikan, kita tampil begitu elegan, percaya diri, dan rasa aman. Hal itu akan terjadi jika kita telah menjadikan Allah SWT sebagai backingan dan bodyguard terhebat kita.

Sungguh tiada daya dan upaya selain Allah SWT.
Maka seyogyanya setiap hamba selalu mengharap dan berlindung hanya pada Pemilik Dunia dan Seisinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Jenis Barang Laris Untuk Anak Boarding/Asrama/Pesantren

Siapa bilang kalo anak boarding itu gak bisa jualan. Salah besar kalo kamu berpresepsi seperti itu. Buktinya sudah banyak yang mencibanya dan berhasil. Sekarang giliran kamu. Untuk mengisi luang, ingin mencari pemasukan tambahan atau hanya sekedar menjalankan hobi, kamu bisa berjualan di lingkungan sekolahmu. Tapi..sebelum berjualan kamu harus mempunyai target pasar sehingga kamu mengetahui barang apa yang harus kamu jual. Baik, saya akan berbagi pengalaman kepada kamu barang apa saja yang kira-kira laku di lingkungan asrama/boarding. Ini berdasarkan pengalaman lho..  (sudah teruji)  1.   Jualan Makan Gopek-an Bagi pemula, kmau bisa mencoba berjualan makan ringan yang harganya murah, yang satuannya Rp. 500,- contoh barangnya seperti chocolates, Gerry, better, fullo, dll (bukan untuk promosi, Cuma contoh semata) jika kamu mengambil satu packnya ke agen makanan ringan, harganya kisaran Rp. 20.000,- dalam satu pack biasanya berisi 22 buah snack gopean. Walaupun unt...

Langkah-Langkah Menjadi Technopreneur

Buat kaum muda, jangan heran kalo sekarang orang-orang pada susah cari kerja. Soalnya jumlah lapangan kerja sudah tidak mampu menampung jumlah populasi penduduk yang kian bertambah. Sekedar informasi, kemajuan sebuah Negara itu dipengaruhi minimal dengan 2% entrepreneur . Saatnya kita beralih dari pencari kerja menjadi pencipta kerja. Tentunya dengan memanfaatkan teknologi modern kini. Berikut langkah-langkah untuk menjadi Technopreneur: 1. Pahami teknologi, seiring pesatnya perkembanganan teknologi, kita harus memahami penggunaan teknologi khususnya dunia maya. Dengan menggunakan internet, orang akan lebih mudah memasarkan barang dagangannya karena setiap harinya ada jutaan pengunjung internet. Sebagai contoh situs yang berselogan The large Indonesian Community, Kaskus. Dengan internet, orang bisa memasarkan barang ke seluruh penjuru tanpa harus mendatangi satu persatu. Cukup mudah bukan? 2. Kenali pasar, dalam berbisnis juga kita harus tau siapa yang akan membeli barang...

KEMBALI BANGKIT

Sumber gambar:  https://www.the1thing.com Manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna. Ia bisa lebih mulia dari malaikat. Bisa pula lebih hina dari binatang. Padanya terdapat akal dan hati untuk berpikir dan merenungi sesuatu. Kadang bersemangat, kadang pula malas. Ya, itulah manusia, makhluk yang sewaktu-waktu dapat berubah keadaannya. Menjadi baik, pun sebaliknya, menjadi buruk. Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering   melihat kejadian tersebut pada orang-orang di sekeliling kita. Suatu ketika, ia bisa begitu bersemangat ketika mengerjakan sesuatu, namun bisa malas untuk menyelesaikannya. Bisa jadi hal tersebut tidak jarang terjadi pada kita. Adapun perubahan kondisi manusia bukan tanpa sebab. Menurut IDN Times, hilangnya semangat atau motivasi disebabkan oleh beberapa hal berikut; merasa tidak ada progres yang baik, terlalu fokus sama kesalahan, takut gagal, bekerja terlalu keras, kebiasaan menunda-nunda, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain...