Langsung ke konten utama

Berkarya untuk Allah

Sumber gambar: https://www.liveabout.com


Karya dalam KBBI berarti hasil perbuatan, buatan, dan ciptaan. Berarti jika kata tersebut ditambahkan permulaan ber  di awalnya maka akan menjadi kata kerja dan memiliki makna suatu kegiatan yang mengasilkan ciptaan.

Berbicara seputar “berkarya”, identik dengan pemuda sebagai pelakunya. Namun, apakah itu benar? Bagaimana dengan yang sudah memasuki usia dewasa atau tua? Baik, mari ketahui faktor-faktor yang menyebabkan seseorang tidak lagi berkarya.

Setiap sesuatu yang kita lakukan, tentu memiliki motif pendorongnya. Termasuk motif berkarya. Mari kita samakan orientasi kita, yakni berkarya untuk Allah. Ketika Allah sudah menjadi alasan kita berkarya, maka tentu, jiwa raga ini akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk-Nya. Namun dalam perjalanannya, ada saja yang menjadi hambatan untuk memberikan terbaik. Banyak alasannya. Maka dari itu, mari kenalan

     1.  Faktor Usia
Sering kali usia dijadikan alasan untuk tidak berkarya lagi. Entah itu karena sudah terlampau tua atau terbilang dini. Mari kita berlaar dari sosok inspiratif Abu Ayub Al Anshori, dimana ketika ia berusai 80 tahun, ia masih turun ke medan laga untuk berjuang bersama pasukan Rasullah SAW. Atau seorang Usamah bin Zaid, di usia belianya, yakni 17 tahun, ia memimpin peperangan untuk menghadapi pasukan Romawi. Di era sekarang,  kita mengenal  Naufal Raziq, anak MTs Negeri 1 Langsa yang menemukan energi listrik dari poohon kedongdong.  Ia bertekad akan mengembangkan temuannya itu supaya bisa menerangi seluruh rumah di tempat tinggalnya, Desa Tampur Paloh, Aceh Timur, Aceh. Atau seperti Bapak BJ. Habibie, di usia sepuhnya, ia masih sering pengabdian untuk negeri dalam bentuk pengembangan riset, dan masih berkeliling untuk menjadi pembicara publik.

     2. Faktor Harta
Ada yang bilang, saya akan melakukan ini itu kalau saya sudah kaya. Karena kalau belum kaya, belum ada modalnya. Mari kita belajar dari Bilal bin Rabbah. Ia adalah seorang budak. Tapi ia tidak malu untuk berkarya. Dengan kemampuan suara yang bagus, ia mendikasikan hidupnya salah satunya menjadi muadzin. Bilal terkenal dengan suara merdu. Ada pula soso Abu Bakar, Umar, Usman, Abdurrahman, dan masih banyak lagi. Mereka adalah para konglomerat dermawan yang selalu bersedia menjadi donator untuk perjuangan Islam. Kalau di era sekarang, penulis terinspirasi sosok milyader Australia yang kini suda wafat, ia adalah Ali Banat rahimahullah. Ia manusia kaya, bahkan berlimpah. Namun ia gunakan titipan Allah itu untuk membentangkan proyek-proyek sosial di seantaro dunia.

    3.      Faktor Fisik
Saya sakit. Saya cacat. Saya tidak seperti kebanyakan orang normal. Hati-hati, bisa jadi itu adalah alasan penggugur kita dalam berkarya. Adalah Sa’ad bin Abi Waqas salah seorang sahabat yang kala itu menjadi utusan Nabi  untuk perang Qodisiah. Di tengah perjalanan, ia terkena penyakit kulit. Namun, ia tidak berbalik. Ia lanjutkan perjalanannya hingga sampai ke tempat lokasi. Atau saat ini, kita dapat melihat dan belajar dari para pejuang Intifadah Palestina. Jasadnya tidak sempurna seperti manusia normal. Sudah banyak cacat karena tembakan atau bom dari Zionis Israel. Namun, mereka selalu siap dan sigap dalam membela agama Allah dan menjaga Masjid Al Aqso.

Dari sebab-sebab dan cerita singkat di atas, maka tidak ada ruang bagi kita untuk mengeluh dan tidak berkarya. Boleh jadi, usia biologis kita terbatas, tapi usia karya kita akan abadi, bermanfaat dan dikenang umat manusia. Selamat berkarya! Jangan pernah batasi diri untuk tidak berkembang. Semoga Allah SWT meridhoi setiap karya-karya kita. Amin…


Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Jenis Barang Laris Untuk Anak Boarding/Asrama/Pesantren

Siapa bilang kalo anak boarding itu gak bisa jualan. Salah besar kalo kamu berpresepsi seperti itu. Buktinya sudah banyak yang mencibanya dan berhasil. Sekarang giliran kamu. Untuk mengisi luang, ingin mencari pemasukan tambahan atau hanya sekedar menjalankan hobi, kamu bisa berjualan di lingkungan sekolahmu. Tapi..sebelum berjualan kamu harus mempunyai target pasar sehingga kamu mengetahui barang apa yang harus kamu jual. Baik, saya akan berbagi pengalaman kepada kamu barang apa saja yang kira-kira laku di lingkungan asrama/boarding. Ini berdasarkan pengalaman lho..  (sudah teruji)  1.   Jualan Makan Gopek-an Bagi pemula, kmau bisa mencoba berjualan makan ringan yang harganya murah, yang satuannya Rp. 500,- contoh barangnya seperti chocolates, Gerry, better, fullo, dll (bukan untuk promosi, Cuma contoh semata) jika kamu mengambil satu packnya ke agen makanan ringan, harganya kisaran Rp. 20.000,- dalam satu pack biasanya berisi 22 buah snack gopean. Walaupun unt...

Hey! Sangsaka Kita Berkibar di Port Said

Seperti biasa, pelabuhan Port Said, Mesir disibukkan oleh aktivitas buruh dan penduduk sekitar yang sedang sibuk mencari nafkah untuk keluarganya. Aku dibuat kagum oleh mereka pada saat gotong royong membatu satu dengan yang lain. Betapa semangatnya mereka walaupun terik terus menggigit kulit. Aku pun terus berjalan di pinggir lautan ini. Ketika kaki mulai terarasa letih, aku menyempatkan diri beristirahat di sebuah kedai kecil di pinggiran pelabuhan. Sambil menikmati awan biru, secangkir teh habis diteguk. Sesaat setelah membayar pesanan, masyarakat pelabuhan dihebohkan dengan kedatangan tamu yang tak diundang. Mereka berkerumun di sekitar dermaga. Aku bergegas kesana. Terlihat kapal Volendam milik Belanda melaju menuju gerbang Terusan Suez. Salah seorang dari buruh berlari ke dermaga sebelah sambil diikuti oleh beberapa temannya. Tanpa disangka, mereka, buruh yang beraliansi dengan 'Ikhwanul Muslimin' bergerak maju bersama para buruh yang lain menggunakan motor-m...

KEMBALI BANGKIT

Sumber gambar:  https://www.the1thing.com Manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna. Ia bisa lebih mulia dari malaikat. Bisa pula lebih hina dari binatang. Padanya terdapat akal dan hati untuk berpikir dan merenungi sesuatu. Kadang bersemangat, kadang pula malas. Ya, itulah manusia, makhluk yang sewaktu-waktu dapat berubah keadaannya. Menjadi baik, pun sebaliknya, menjadi buruk. Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering   melihat kejadian tersebut pada orang-orang di sekeliling kita. Suatu ketika, ia bisa begitu bersemangat ketika mengerjakan sesuatu, namun bisa malas untuk menyelesaikannya. Bisa jadi hal tersebut tidak jarang terjadi pada kita. Adapun perubahan kondisi manusia bukan tanpa sebab. Menurut IDN Times, hilangnya semangat atau motivasi disebabkan oleh beberapa hal berikut; merasa tidak ada progres yang baik, terlalu fokus sama kesalahan, takut gagal, bekerja terlalu keras, kebiasaan menunda-nunda, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain...