sumber foto: https://mozaik.inilah.com
Hidup terkadang sulit diterka
Akan kemana membawa kita
Bila saja segala rencana
Berjalan apa adanya
Begitulah potongan lirik
Nyanyian Harapan milik RAN
Apakah kamu pernah bertanya,
kenapa hidupku gini-gini aja?
Kenapa hidupku begitu pahit?
Kenapa hidup ini begitu banyak masalah dan berat?!?
Ada yang pernah atau sering
bertanya seperti itu??
Apakah kita mencari jawaban
yang bisa langsung diterima dan dirasakan?
Tunggu!
Selain seorang hamba
dianjurkan untuk berdoa agar mendapatkan ketenangan hati dan solusi, mereka
juga dituntut agar selalu memperluas pergaulan. Memeperbanyak melakukan kebaikan.
Menyapa sebanyak mungkin orang dengan kemurahan hati. Bayangkan jika seorang
hamba berdoa pada Tuhan-nya di sepertiga malam kemudia ia mendengar suara
balasan atas doanya tersebut. “Ya, Aku kabulkan permintaanmu.” Apa yang akan
kamu rasakan? Aneh? Merinding? Atau takut karena suara aneh terdengar entah
dari mana asalnya.
Boleh jadi, solusi atau
jawaban atas doa-doa kita kepada Tuhan itu datang melalui malaikat-malaikatnya
yang menjelma menjadi manusia, atau teman-teman kita, sahabat-sahabat kita,
kolega-kolega kita. Mereka hadir menjawab doa-doa kita. Sebagai contoh, Kita
merasa bodoh karena mendapat nilai yang kecil di kelas. Akhirnya kita berdoa agar
dijadikan orang yang pandai dan pintar. Kemudian pada suatu ketika, kita sedang malas
mengerjakan tugas, maka salah seorang teman kita datang dan berkata, “Ah elah
lu malesan!”. Ujar teman kita dengan nada yang mengejek di depan teman-teman
kita yang lain. Lantas, apakah kita harus marah? Atau seperti apa? Bisa jadi,
karena nada yang sedikit merendahkan itu dan ditambah dilakukan di depan umum,
kita malah ngedumel di dalam hati. Namun, coba kita lihat, bukankah itu jawaban
atas doa yang kita panjatkan pada Tuhan, agar menjadi pintar dan pandai. Jika
demikian, tidak sepatutnya bagi kita untuk marah. Justru kita harus bersyukur
dengan kehadiran orang tersebut agar kita menjadi orang yang rajin, agar menjadi
pandai dan pintar.
Selain itu, untuk menjemput harapan,
semailah cinta pada setiap orang, siapa pun ia. Berlaku baik pada setiap orang,
bukan karena mereka baik kepada kita, tapi karena kita memang memiliki jiwa
yang baik. Tentu feedback yang akan
didapat adalah kebaikan yang telah kita perbuat itu sendiri. Seperti disebutkan
dalam Quran surat Al Isra’ ayat 7,”Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu
berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka
(kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” Memang hal ini tidak mudah.
Namun, apa salahnya kita mencobanya, bukan? Karena kita tidak tahu kapan kita
akan memanen cinta. Bersikap ceria. Menjadi pribadi yang menyenangkan bagi
orang lain. Ketika kita telah mencuri hati seseorang dengan kebaikan, maka
sejatinya kita telah mengambil tempat pada hati orang tersebut. Sepatutnya kita
bersyukur atas kehadiran mereka yang membuat kita selalu dalam bahagia dan
kebaikan. Lantas, bagaimana jika kita telah mencuri hati yang memiliki hati?
Tentu akan lebih indah lagi.
Komentar
Posting Komentar