Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

KONFERENSI NIAT

Sumber gambar: https://www.quora.com/ Tulisan ini akan membahas sesuatu hal yang tidak terlihat wujudnya, tapi ada kehadirannya. Salah di awal, maka seluruh pekerjaan bisa terkena imbasnya. Saking penting posisinya dalam kehidupan, Imam Nawawi menempatkan posisi hadist mengenai niat di urutan pertama pada kitab karangannya yang berjudul Al-Arba'in An-Nawawiyah.  Adapun potongan hadistnya sebagai berikut: “Semua amal itu tergantung niatnya dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya.” Yap, niat begitu penting! Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), niat adalah maksud atau tujuan suatu perbuatan, kehendak (keinginan dalam hati) akan melakukan sesuatu. Sedangkan dalam bahasa Arab, niat ( نية ) adalah keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan. Satu pertanyaan untuk kita bersama , pernahkah kamu berpikiran bahwa orang-orang yang kamu temui setiap hari harus mengerti dan paham atas setiap tindakan yang kamu lakukan? Wah, kalau seperti...

KITA ADALAH PETARUNG KEHIDUPAN

Sumber gambar:  http://numrush.nl   Hari silih berganti Kejutan demi kejutan terus terjadi Dan di setiap bagiaannya Ada banyak yang berselebrasi, tertawa, dan bahagia Mereka telah mendapatkan atas apa yang mereka perjuangkan Namun, Di waktu yang bersamaan Tidak sedikit pula jiwa yang bersemayam dalam gundah gulana Meratapi nasib Menyalahkan keputusan yang telah mereka tetapkan tempo lalu Berpadu dengan yang senasib Mengeluhkan keadaan Menangisi diri sendiri Berpasrah dan tidak tau hendak kemana pergi Kawan, Boleh jadi kamu sakit Tapi ragamu, jangan sampai jiwamu Karena pada setiap pertarungan membutuhkan nafas yang panjang Nafas yang selalu membuatmu kuat ketika menariknya Yang membuatmu tak mati sebelum waktunya Kawan, Boleh jadi ada banyak orang yang mentertawai mimpimu Mereka mencemoohmu, merendahkanmu, mencederaimu hingga menghancurkan namamu Tapi sekali lagi, jiwamu tidak boleh sakit Pertarungan masih akan ...

BERANI BERUBAH

Pada tulisan sederhana ini, saya ingin mengajak pembaca belajar dari salah satu binatang yang terlihat gagah di udara, ELANG.  Ketika elang memasuki usai empat puluh tahun, cakar panjangnya mulai sulit memegang mangsa yang hendak dimakannya. Paruh elang yang panjang dan tajam pun mulai bengkok. Kedua sayapnya menua dan bulunya mulai menebal. Hal tersebut menjadi beban berat baginya untuk terbang. Dalam situasi seperti ini, elang hanya memiliki dua pilihan, yaitu mati atau mau menjalani proses perubahan yang menyakitkan selama seratus lima puluh hari. Tentu ini adalah pilihan sulit bagi elang. Sama-sama berat. Jika elang tidak mau berproses, sederhananya ia akan mati. Maka, mau tidak mau, elang pun harus menghadapi proses. Pada proses itu, elang harus terbang menuju puncak gunung untuk duduk dan hinggap di sana. Elang mengantuk-ngantukkan paruhnya ke batu agar paruh lamanya lepas. Pada saat menunggu paruhnya tumbuh, elang juga melepaskan cakar lamanya. Setelah tumbuh ...