Bahasan kewirausahaan memang menarik.
Pasalnya di tengah kondisi ekonomi
Indonesia yang seperti ini, bahasan ini pun rupanya mengundang pro dan kontra.
Apakah seseorang harus menjadi seorang entrepreneur atau tidak. Namun sebelum
lebih jauh lagi, saya ingin sedikit menjabarkan empat sumber dana menurut buku
karangan Robert T. Kiyosaki yang berjudul “Cash Flow Quadrant”
Pertama, employee.
Kwadran ini menjelaskan bahwa seserang menggadaikan waktunya untuk uang.
Jika ia ingin mendapatkan uang, maka ia harus bekerja. Ia bekerja dalam sebuah
sistem dan upah yang ia dapat sering disebut dengan gaji. Menurutnya, 95%
penduduk dunia masuk kategori ini. Contohnya adalah pegawai mall, pegawai rumah
sakit, pegawai swastas, pegawai negeri, dll.
Kedua, self-employee.
Kwadran ini menjelaskan bahwa seseorang harus menjual keahliannya untuk
mendapatkan uang. Tanpa memiliki
keahlian, maka ia tidak akan mendapatkan uang. Maka kita sering mendengarkan
dari guru atau para orang tua, kamu boleh lemah di sebuah mata pelajaran, tapi
kamu harus memilki keahlian atau jangan hanya mengambil pelajaran di kelas
saja, tapi belajarlah keahlian tertentu. Dan biasanya gaji seorang self-employee
pun besar. Contohnya adalah seniman, artis, atlet, pengelola kafe, dll.
Ketiga, business
owner. Kwadran ini menjelaskan bahwa seseorang yang ingin mendapatkan uang
ia membuat sistem agar uang bekerja untuknya. Kita bisa katakan dengan sebutan
pemilik usaha. Sebut saja tokohnya seperti Chairul Tanjung, Sandiaga Uno, Iman
Usman, Rico Huang, Yasa Singgih, dll. Ada sedikit berbeda dari dua kwadran
sebelumnya, jika kwandran ini mendapatkan uang, maka uangnya disebut passive
income. Karena saat mereka tidur pun, uang bekerja untuk mereka.
Keempat, investor. Kwadran ini menjelaskan bahwa
orang yang mendapatkan uang karena ia melakukan penanaman modal terhadap suatu
usaha. Biasanya sebelum seseorang menjadi investor, ia menjadi business
owner terlebih dahulu. Karena uangnya dihasilkan dari kegiatan usahanya. Kalau
investor mendapat penghasilan, sebutannya adalah massive income.
Lantas, dari
keempat kwadran di atas, manakah kwadran yang terbaik?
Jawabannya, pembacalah
yang lebih tau. Dan saya ingin mengatakan bahwasanya tidak ada yang salah
dengan pilihan kamu. Karena setiap orang berhak menentukan pilihan dan bertanggung
jawab terhadap hidupnya masing-masing. Namun rasanya, kalau kita hanya
berpegang pada satu sumber dana, maka itu akan menjadi ancaman. Belum lagi
dengan kenyataan hidup dimana harga-harga banyak yang meninggi. Maka kita
melihat fenomena, apapun profesinya, seseorang akan berdagang untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Dan, bila disimak lagi, siklusnya adalah employee ->
self-employee -> business owner -> investor. Ujungnya adalah bisnis.
Rasul pernah
mengatakan bahwa sembilan dari sepuluh pintu rezeki datang dari perniagaan.
Mengandalkan satu sumber dana saja tidak cukup. Perlu ada sumber dana yang
banyak agar hidup seseorang menjadi cukup dan kaya. Coba bayangkan, jika kamu
seorang pekerja, dan tiba-tiba anggota keluargamu ada yang jatuh sakit dan
membutuhkan biaya pengobatan puluhan juta rupiah, apa yang akan kamu lakukan?
Kamu mau membantu, tapi kamu tidak punya uang yang cukup, sulit bukan? Maka
bagi saya, berwirausaha adalah jalan untuk memecahkan persoalan hidup.
Pada tulisan
ini, saya tidak mengajarkan jika kamu yang telah mengambil keputusan untuk
menjadi pengusaha, bukan berarti kamu harus segera keluar (resign) dari
tempat kerjamu. Jika kamu langsung keluar, tentu itu adalah hal yang berat. Karena
ada step-stepnya untuk menuju ke sana. Bagi seorang pegawai, kamu juga bisa
menjalankan bisnis atau usaha sampingan saat kamu bekerja. Tapi, jangan sampai
menggangu pekerjanmu yah. Ketika sudah memiliki modal yang cukup untuk memulai
usaha, barulah kamu bisa keluar dari tempat kerja lamamu dan fokus membesarkan
bisnismu. Selagi menjadi pegawai, manfaatkan ilmu yang kamu dapat dari tempat
kerjamu, cetaklah sejarah yang baik bagi perusahaan atau instansi, anggap saja
itu adalah pengabdian. Memang, pekerja memenuhi kebutuhan perusahaan dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya. Namun, jangan pernah takut bila terdapat banyak
pengusaha. Justru akan lebih bermanfaat bila terdapat banyak lapangan
pekerjaan. Karena jumlah penduduk dunia terus bertambah dan manusia akan mengalami
transformasi pada karirnya.
Ketika sudah
menjadi pengusaha, maka jadilah sekaya mungkin dan bantulah orang sebanyak
mungkin. Karena sejatinya di setiap rezeki yang kita dapatkan ada hak orang
lain.
Selamat tumbuh
dan besar!
Komentar
Posting Komentar