Melanjutkan
artikel sebelumnya, pasti di antara Anda banyak yang penasaran dengan mereka.
Mengapa mereka bisa kaya raya seperti itu. Kita sering terpesona atau terlihai
atau apalah istilahnya ketika melihat orang yang lebih mapan dari kita.
Pertama, hal itu dimaklumi karena manusia tercipta sebagai makhluk yang selalu
diindahkan pandangannya dengan materi. Sekalik lagi, hal ini tidak dapat
dipungkiri lagi. Jujur…
Sobat muda
tahu tidak, bahwa visi mereka bukan pada omzet tinggi atau target per tahunnya.
Ah masa.. aneh.. Ya, memang betul sobat. Visi mereka ada pada sesuatu yang
tidak terlihat. Tahukah itu? Jawabnya ada ada pada akhirat. Akhirat? Ya,
akhirat. Jadi mereka tdak menjadikan dunia ini sebagai rumah yang nyaman
baginya akan tetapi the true is in the heaven. Di surga.
Tokoh dunia
otomotif yang melegenda yaitu Henry Ford pernah berkata, “ Bisnis yang hanya
menghasilkan uang adalah bisis yang buruk”.
Bila kita membaca biografi para miliyader yang dijamin masuk surga yang
ada pada artikel saya sebelumnya, ternyata mereka memiliki pola hidup yang
sederhana, tidak glamor. Sering kali kekayaan yang mereka miliki itu digunakan
untuk membantu banyak orang misalnya melalui infaq. Anda pernah mendengar
ungkapan, “you gave you will get” ? bila kita praktekkan ternyata ungkapan itu
bukan sekedar ungkapan biasa. Itu nyata. Bila kita banyak memberi maka kita
akan banyak mendapat. Kalau dipikir menggunakan akal rasional, maka jawabannya tentu harta kita akan berkurang.
Tapi pada kenyataannya tidak sob. Saya sudah mencobanya. Ini sungguh luar
biasa.
Mengenai
ini, saya punya ceirta yang saya dapat ketika ada ceramah di Masjid Raudhotul
Jannah waktu saya masih di jenjang SMP.Ini terjadi pada zaman dimana Rasulullah
SAW masih hidup. Alkisah, ada seorang pria yang sedang berjalan di padang pasir
gersang. Sudah lama tak turun hujan di daerah itu. Lalu ia mendengar suara dari
langit yang menyebutkan nama seseorang, “fulan..fulan” kata itu terdengar
bebrapa kali. Ia pun merasa heran namun perjalanan tetap dilanjutkan. Pada
akhirnya ia melewati sebuah kebun yang di situ sedang hujan. Ini sangat aneh.
Pria itu pun menghampiri pemilik kebun itu yang kebetulan sedang berada di
kebunnya. Kemudian ia mengungkapkan keheranannya karena di daerah ini turun
hujan dan memberitahunya bahwa Ia
mendengar namanya di sebut oleh langit sebelum sampai di lokasi kebun. Ia pun
menanyakan hal itu pada sang pemilik kebun apa rahasianya bisa seperti ini.
Mendengar itu pemilik kebun terkejut. Ia pun memberitahu bahwa rahasianya
adalah pada pengelolaan bisnisnya. Sang pemilik memberitahu bahwa keuntungannya
dibagi tiga.30% untuk pribadi, 30% untuk
diinvestasikan kembali, dan 30%nya lagi untuk disedekahkan.
Subhanallah.. what a wonderful! Dan Anda tahu siapa pemilik kebun itu? Ia
adalah Umar bin Khattab(kalu tidak salah). Kita tahu bahwa Ia orang yang kaya.
Dengan pengelolaan seprti itulah bisnisnya maju.
Seorang pakar
bisnis bernama Thomas Justenly yang terkenal dengan bukunya yang berjudul “Millionaire
Next Door” telah meneliti lebih dari 300 jt miliyader di Amerika dia membuat
kesimpulan bahwa rata-rata miliyader memiliki kebiasaan “menawar” di saat
membeli dan lebih memilih membeli “mobil second” ketimbang membeli mobil keluaran baru. Dai sini kita
tahu bahwa karaktaer miliyader sejati adalah sederhana dengan cara berani
menunda kesenangan dan hidup sederhana alias tidak glamor. Kalu boleh jujur
visi akhir dari kebanyakan miliyader itu bukan pada materi tapi pada agamanya
atau pada social. Kebanyakan dari mereka ketika di penghujung usianya, di saat
harta telah berlimpah ruah, yang mereka lakukan adalah menyumbang kekayaannya
ke panti asuahan, yayasan swadaya masyarakat, gereja, dan yayasan social lainnya.
Jadi materi bukanlah visi utama dari sebuah bisnis.Kesederhaan adalah kuncinya..
Komentar
Posting Komentar